Jika selama ini yang kita tahu bahwa gunung Everest lah yang paling tinggi, ternyata bukan. Berlokasi di perbatasan Nepal dan Tibet di pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8850 meter diatas permukaan laut, pertama kali ditaklukkan pada tahun 1953 oleh pendaki gunung Edmund Hillary dan Tenzing Norgay selama ekspedisi Inggris,Meskipun nama asli Everest berasal dari bahasa Tibet Chomolangma, namun gunung tersebut diberikan nama resmi Inggris oleh Andrew Waugh pada tahun 1985.
Orang temuda yang menginjak puncak Everest adalah seorang anak berusia 15 tahun Ming Kipa, gadis Sherpa Nepal. Karena warga Nepal melarang pendaki lebih muda dari 16 tahun, maka Ming Kipa menundukkan gunung tersebut dari sisi jalur Tibet.
Rute standar puncak Everest dinilai oleh para pendaki lebih mudah daripada kumpulan gunung 8 ribu meter. Maka dari itu, Everest juga menyisakan ruang bagi titik turisme populer, meskipun pemerintah Nepal meminta semua pendaki mengurus izin terlebih dulu yang biasanya mencapai US$25 ribu (Rp234 juta) per orang.
Bagi siapapun yang tidak memiliki uang sejumlah itu untuk ekspedisi Everest, NASA telah menciptakan sebuah tur interaktif gunung yang disebut Temukan Gunung Everest dari Angkasa, menggunakan sebuah teknologi rekayasa gambar dari Earth Sciences and Image Analysis Laboratory di Johnson Space Center.
Sementara Mauna Kea yang merupakan gunung api tidak aktif di Hawaii merupakan gunung tertinggi di dunia jika dihitung dari dasarnya, yang ada di kedalaman Laut Pasifik.
Puncak Mauna Kea jika diukur dari permukaan laut setinggi 4205 meter tetapi jika memperhitungkan bagian di bawah permukaan laut yang tersembunyi ada sekitar 6 ribu meter lagi. Oleh karena itu, total ketinggian sebenarnya adalah 10210 meter, lebih tinggi dari Gunung Everest, menurut United States Geological Survey (USGS).
Di Hawaii, Mauna Kea berarti Gunung Putih dan puncak bersaljunya menarik penikmat ski dan peselancar salju. Lereng landainya menjadi area populer bagi aktivitas berburu, mendaki, bertamasya dan menikmati pemandangan hewan dan alam.
Dengan lokasi dekat ekuator membuat Mauna Kea termasuk dalam situs observasi astronomi terbaik. Tingkat kelembaban rendah dan langit yang cerah membuat kondisi cuaca dekat puncak gunung merupakan titik terbaik mengamati angkasa. Jarak gunung dari cahaya kota dan aturan pembatasan lampu juga membantu menyediakan pandangan sangat jelas bagi teleskop.
Mauna Kea saat ini menjadi rumah bagi 13 teleskop, termasuk Infrared Telescope Facility NASA, Caltech Submillimeter Observatory dan teleskop Subaru Jepang, sama halnya dengan teleskop Keck Interferometer, teleskop cermin-tunggal terbesar di dunia.
sumber : inilah.com