Berbelanja busana merupakan aktivitas sederhana yang biasa dilakukan wanita. Melihat-lihat, memilih, mencoba, lalu jika cocok bawa ke kasir dan membayarnya. Tapi, bagaimana jika aktivitas ini dilakukan dengan penerangan minim?
Adalah Hollister, sebuah toko busana di Inggris, menawarkan sensasi belanja yang berbeda. Suasana toko dibuat gelap, sehingga para pelanggan yang terdiri atas remaja berusia 14 hingga 18 tahun harus berusaha keras memilih busana yang tepat.
Tak berhenti sampai di situ, suara musik dalam toko pun disetel kencang. Juga disemprotkan aroma tertentu yang meninggalkan bau khas yang menempel lama, meskipun pengunjung sudah keluar toko.
"Hollister yang dimiliki oleh Abercrombie & Fitch Company ini memang fokus untuk memberikan suasana unik pada pelanggan. Dengan lampu minim, aroma khas serta suara musik yang kencang, kami ingin berbeda dari yang lain," kata Matt Helbig, salah satu pekerja di Hollister, dikutip dari Daily Mail.
Aroma khususnya, memang sangat menempel pada memori pengunjung. Taktik menyemprotkan parfum ini juga diberlakukan di Abercrombie & Fitch cabang Ginza, Tokyo, bahkan di jalan di luar outlet. Sejak dibuka pada 2008, Hollister memang berkembang pesat dan hingga kini terdapat 22 cabang di Inggris.
Antrean mengular pengunjung sering terlihat hingga di luar toko. Hal itu juga membuat makin banyak orang penasaran untuk datang dan berbelanja. Hollister tampaknya berhasil menjadikan kegelapan menjadi bagian utama brand mereka. Meskipun tak nyaman berbelanja di tempat gelap, ternyata banyak juga orang yang menyukainya.
"Aku pikir mereka tak perlu meningkatkan penerangan dalam toko, karena jika terang, bukan Hollister!" kata Wallis Stewart, salah satu pelanggan Hollister.
sumber